Selasa, 03 Desember 2019

Kualitas Pelayanan Kesehatan di era revolusi 4.0


1.Kualitas Pelayanan Kesehatan di Era Revolusi 4.0
Istilah Industri 4.0 lahir dari ide revolusi industri ke empat. European Parliamentary Research Service dalam Davies (2015) menyampaikan bahwa revolusi industri terjadi empat kali. Revolusi industri pertama terjadi di Inggris pada tahun 1784 di mana penemuan mesin uap dan mekanisasi mulai menggantikan pekerja an manusia. Revolusi yang kedua terjadi pada akhir abad ke-19 di mana mesin-mesin produksi yang ditenagai oleh listrik digunakan untuk kegiatan produksi secara masal. Penggunaan teknologi komputer untuk otomasi manufaktur mulai tahun 1970 menjadi tanda revolusi industri ketiga. Saat ini, perkembangan yang pesat dari teknologi sensor, interkoneksi, dan analisis data memunculkan gagasan untuk mengintegrasikan seluruh teknologi tersebut ke dalam berbagai bidang industri. Gagasan inilah yang diprediksi akan menjadi revolusi. industri yang berikutnya. Angka empat pada istilah Industri 4.0 merujuk pada revolusi yang ke empat. Industri 4.0 merupakan fenomena yang unik jika dibandingkan dengan tiga revolusi industri yang mendahuluinya. Industri 4.0 diumumkan secara apriori karena peristiwa nyatanya belum terjadi dan masih dalam bentuk gagasan (Drath dan Horch, 2014).
Istilah Industri 4.0 sendiri secara resmi lahir di Jerman tepatnya saat diadakan Hannover Fair pada tahun 2011 (Kagermann dkk, 2011). Negara Jerman memiliki kepentingan yang besar terkait hal ini karena Industri 4.0 menjadi bagian dari kebijakan rencana pembangunannya yang disebut High-Tech Strategy 2020. Kebijakan tersebut bertujuan untuk mempertahan-kan Jerman agar selalu menjadi yang terdepan dalam dunia manufaktur (Heng, 2013). Beberapa negara lain juga turut serta dalam mewujudkan konsep Industri 4.0 namun menggunakan istilah yang berbeda seperti Smart Factories, Industrial Internet of Things, Smart Industry, atau Advanced Manufacturing. Meski memiliki penyebutan istilah yang berbeda, semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan daya saing industri tiap negara dalam menghadapi pasar global yang sangat dinamis. Kondisi tersebut diakibatkan oleh pesatnya perkembangan pemanfataan teknologi digital di berbagai bidang.
Sebagian besar pendapat mengenai potensi manfaat Industri 4.0 adalah mengenai perbaikan kecepatan-fleksibilitas produksi, peningkatan layanan kepada pelanggan dan peningkatan pendapatan. Terwujudnya potensi manfaat tersebut akan memberi dampak positif terhadap perekonomian suatu negara.
Industri 4.0 memang menawarkan banyak manfaat, namun juga memiliki tantangan yang harus dihadapi. Drath dan Horch (2014) berpendapat bahwa tantangan yang dihadapi oleh suatu negara ketika menerapkan Industri 4.0 adalah munculnya resistansi terhadap perubahan demografi dan aspek sosial, ketidakstabilan kondisi politik, keterbatasan sumber daya, risiko bencana alam dan tuntutan penerapan teknologi yang ramah lingkungan. Menurut Jian Qin dkk (2016), terdapat kesenjangan yang cukup lebar dari sisi teknologi antara kondisi dunia industri saat ini dengan kondisi yang diharapkan dari Industri 4.0. Penelitian yang dilakukan oleh Balasingham (2016) juga menunjukkan adanya faktor keengganan perusahaan dalam menerapkan Industri 4.0 karena kuatir terhadap ketidakpastian manfaatnya.
Revolusi Industri 4.0 secara fundamental mengakibatkan berubahnya cara manusia berpikir, hidup, dan berhubungan satu dengan yang lain. Era ini akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam bidang teknologi saja, namun juga bidang yang lain seperti ekonomi, sosial, dan politik.
Di antara berbagai sektor yang terdampak oleh RI keempat, tampaknya sektor kesehatan adalah sektor yang paling mungkin mendapatkan keuntungan dari bergabungnya sistem fisika, digital dan biologi, walaupun sektor ini mungkin juga yang paling tidak siap menerimanya. Hal ini diperkuat dari hasil survei terhadap 622 pemimpin bisnis dari berbagai industri di seluruh dunia oleh The Economist Intelligence Unit. Jajak pendapat terhadap para pemimpin bisnis ini menunjukkan bahwa mayoritas yang signifikan dari para eksekutif tersurvei percaya bahwa kesehatan adalah sektor yang akan mendapatkan keuntungan besar dari dampak RI keempat ini. Saat ini teknologi konsumen yang memakai telepon genggam dan alat kebugaran yang dipakai sehari-hari dapat mengumpulkan berbagai data secara detil tentang kesehatan dan status kebugaran seseorang. Data seperti ini berpotensial untuk mentransformasi, tidak hanya kesehatan individual dan keperluan medisnya, namun juga untuk penelitian kesehatan. Bahkan ada suatu studi yang juga dilakukan oleh The Economist Intelligence Unit mengatakan bahwa 50% dari para dokter percaya bahwa teknologi telepon pintar sangat memberdayakan pasien agar mereka berperan dalam mengatur kesehatan mereka secara proaktif.
Menurut Rambat (2006:68-73) kualitas memiliki delapan dimensi pengukuran yang terdiri atas aspek–aspek sebagai berikut:
a. Kinerja (performance)
 Meliputi merek, atribut–tribute yang dapat diukur, dan aspek–aspek kinerja individu.
b. Keragaman Produk (features)
Keragaman produk biasanya diukur secar asubjektif oleh masing–masing individu (dalam hal ini konsumen) yang menunjukkan adanya perbedaan kualitas suatu produk(jasa).
c. Keandalan (reliability)
 Keandalan suatu produk yang menandakan tingkatan kualitas sangat berarti bagi konsumen dalam memilih produk.
d.Kesesuaian (conformance)
 Kesesuaian suatu produk dalam industry jasa diukur dari tingkat akurasi dan waktu penyelesaian termasuk juga perhitungan kesalahan yang terjadi, keterlambatan yang tidak dapat diantisipasi,dan bebarapa kesalahan lain.
e. Ketahanan atau Daya Tahan (durability)
Secara teknis ketahanan didefinisikan sebagai sejumlah kegunaan yang diperoleh seseorang sebelum mengalami penurunan kualitas. Secara ekonomis, ketahanan diartikan sebagai usia ekonomis suatu produk dilihat dari jumlah kegunaan yang diperoleh sebelum terjadi kerusakan dan keputusan untuk mengganti produk.
f. Kemampuan Pelayanan (serviceability)
 Kemampuan pelayanan bisa juga disebut dengan kecepatan, kompetisi, kegunaan, dan kemudahan produk untuk diperbaiki.
g. Estetika (aesthetics)
Estetika suatu produk dilihat dari bagaimana suatu produk terdengar oleh konsumen, bagaimana penampilan luar suatu produk,rasa, maupun bau
 h. Kualitas yang dipersepsikan(perceivedquality)
Konsumen tidak selalu mendapat informasi yang lengkap mengenai atribut–atribut produk (jasa). 
Namun umumnya konsumen memiliki informasi tentang produk secara tidak langsung. Kualitas pelayanan merupakan sesuatu yang komplek, yaitu 5 dimensi pengukuran kualitas jasa yang merupakan suatu item ringkas dengan reliabilitas dan validitas yang tinggi, yang dapat digunakan untuk memahami persepsi dan harapan kualitas pelayanan dari konsumen dan sebagai hasilnya dapat digunakan untuk merancang peningkatan kualitas pelayanan (Prasastono & Pradapa (2012:18). Menurut James A. Fitzsimmons dan MonaJ. Fitzsimmons (dalam Sulastiyono, 2001:35-36) menjelaskan bahwa konsumen akan menilai kualitas pelayanan melalui lima prinsip dimensi pelayanan.Sebagai tolok ukurnya, yaitu:Reliability (kehandalan)
Yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang telah dijanjikan secara konsisten dan dapat diandakan(akurat)
a. Responsiveness(cepattanggap)
    Yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan dan penyedia jasa/pelayanan yang cepat dan tepat.
b. Assurance(kepastian)
    Yaitu mencakup pengetahuan dan keramah-tamahan para karyawan dan kemampuan mereka untuk      menimbulkan kepercayaan dan keyakinan,kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para     staf,bebas dari bahaya,resiko atau keragu-raguan.
C.  Empaty (empati)
   Yaitu meliputi pemahaman pemberi perhatian secara individual kepada pelanggan, kemudahan           dalam melakukan komunikasi yang baik, dan memahami pelanggan.
d.Tangible(berwujud)
    Yaitu: meliputi penampilan fisik dari fasilitas, peralatan, karyawan dan alat-alat komunikasi.
Sementara itu, banyak penyedia layanan kesehatan mengeksplorasi potensi telemedicine, yaitu suatu pemantauan dan pengobatan pasien dari jarak jauh melalui sensor yang tersambung ke internet. Diharapkan bahwa telemedicine akan terbukti sangat berharga dalam pengobatan penyakit kronis yang banyak dialami oleh lansia. Kedepannya, adalah sangat dimungkinkan bahwa warga senior menerima cek-up medis dengan kenyamanan bahkan di rumah mereka sendiri. Telemedicine juga dapat membawa perawatan medis kepada masyarakat di lokasi terpencil. Di masa depan, beberapa aplikasi medis yang sangat hebat muncul dari kombinasi teknologi fisika, digital dan biologi termasuk pil yang menggabungkan sensor digital untuk mengatur pelepasan obat; anggota badan robot yang menanggapi pikiran pasien; serta psikoterapi secara virtual reality. Secara global, semua teknologi ini diharapkan oleh banyak pihak untuk dapat berdampak besar bagi kesehatan, seperti halnya ketika penggunaan ilmu statistik diterapkan pada semua bidang ilmu lainnya di akhir abad ke-19. Tentu saja, sebuah revolusi yang mendalam sepertinya akan memaksa penyedia layanan kesehatan untuk secara substansial mengadaptasi praktik kerja mereka. Sayangnya, jajak pendapat Uni Eropa juga mengungkapkan bahwa kurang dari separuh eksekutif kesehatan (38%) yang percaya bahwa mereka sudah 'cukup' atau 'sangat' siap untuk Revolusi Industri Keempat. Hasil jajak pendapat ini menyiratkan bahwa penyedia layanan kesehatan perlu meningkatkan upaya mereka untuk mengintegrasikan Industri 4.0 ke dalam kebiasaan hidup mereka. Seperti yang telah terjadi berulang kali di tempat lain, jika mereka tidak siap, peran mereka akan digantikan oleh pasukan dari startups digital yang siap untuk mengambil bisnis mereka.

2 Teknologi yang dikembangkan dalam bidang bioteknologi yang akan merajai era Industri 4.0
RI keempat memberikan dampak besar pula bagi industri bioteknologi terutama bioteknologi kesehatan. Penggunaan bioteknologi dalam industri obat-obatan dan farmasi adalah perkembangan yang paling berpengaruh di dunia teknologi di abad ke-21 ini. Dalam upaya untuk memahami biologi, memberantas penyakit dan menjaga kesehatan dan kekuatan, bioteknologi telah mencapai tingkat yang sangat tinggi dalam usaha menemukan rahasia kehidupan serta memanipulasi kehidupan. Untuk meraih apa yang dijanjikan bioteknologi dalam industri farmasi, alat-alat diperlukan untuk identifikasi struktur molekul, penciptaan molekul aktif dan pengembangan terapi yang novel dan komprehensif seperti immunotherapy, terapi seluler dan organisme dengan sel rekayasa genetika. Namun, sejumlah besar data dan informasi saja tidaklah cukup untuk mendapatkan entitas molekul baru dan terapi baru, karena melakukan sintesis jutaan senyawa tetap tidak akan mengisi dunia struktur molekul yang potensial maupun tidak akan memungkinkan identifikasi struktur-struktur tiga dimensi khusus yang berinteraksi dengan target.
Bioteknologi adalah dasar dalam hampir semua proses bioterapi farmasi dalam era RI keempat. Teknologi ini banyak diterapkan untuk memanipulasi berbagai bahan biologis, yang dapat dipakai sebagai terapi untuk berbagai jenis kondisi penyakit, terutama yang bersifat mematikan. Bioteknologi modern menggunakan mikroorganisme hasil rekayasa genetika seperti Escherichia coli, ragi untuk produksi senyawa biologi seperti antibiotika dan insulin sintetis, maupun sel mamalia untuk memproduksi golongan antibodi monoklonal. Akhir-akhir ini, bioteknologi farmasi juga menggunakan hewan transgenik atau tanaman transgenik sebagai medium pembuatan obat. Aplikasi bioteknologi lainnya yang juga menjanjikan adalah pengembangan bidang diagnostik secara molekuler. Hal ini mengarah ke terapi personal dicocokkan pada genom pasien. Misalnya, wanita yang menderita kanker payudara dengan sel kanker yang mengekspresikan protein HER2 dapat diberikan Herceptin. Herceptin merupakan obat pertama yang disetujui untuk digunakan pada pasien kanker payudara dengan tes diagnostik yang cocok, yaitu pasien yang mempunyai ekspresi protein HER2, yang merupakan target bagi obat tersebut untuk dapat bekerja.
Ada beberapa teknologi yang sangat revolusioner yang di pakai dibidang bioteknologi kedokteran dan akan semakin berkembang pada era RI keempat:
1.      Clustered regularly interspaced short palindromic repeat (CRISPR) / CRISPRassociated protein (Cas) 9 system.
Pengembangan cara yang efisien dan dapat diandalkan untuk membuat perubahan yang ditargetkan pada genom sel-sel hidup secara tepat adalah tujuan lama bagi para peneliti biomedis. CRISPR / Cas9 system telah berkembang pesat hanya dalam waktu yang sangat singkat dan sudah digunakan untuk berbagai gen target yang penting dalam berbagai macam sel dan organisme, termasuk manusia, bakteri, ikan zebra, cacing C. elegans, tanaman, Xenopus tropicalis, ragi, lalat Drosophila, monyet, kelinci, babi, tikus serta mencit. Beberapa peneliti telah menggunakan metode ini untuk membuat point mutation (penghapusan atau sisipan) dalam gen target tertentu, melalui gRNA tunggal. Suatu perkembangan yang menarik baru-baru ini adalah penggunaan versi dCas9 dari sistem CRISPR / Cas9 dalam menargetkan domain protein untuk regulasi transkripsi, modifikasi epigenetik, dan visualisasi mikroskopik dari lokus genom tertentu. Alat pengedit dan penarget genom ini telah sangat meningkatkan kemampuan kita untuk mengeksplorasi patogenesis penyakit dan memperbaiki mutasi penyakit serta fenotipe. Dengan panduan singkat RNA, Cas9 dapat tepat diarahkan ke target area DNA tertentu, dan berfungsi sebagai enzim endonuklease yang efisien untuk menghasilkan pemotongan pada DNA untai ganda. Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, CRISPR telah berkembang dari alat ‘pengurut DNA dengan fungsi biologis yang tidak diketahui’ menjadi ‘pengedit genom’ yang sangat menjanjikan dan telah berhasil digunakan dalam percobaan yang menggunakan berbagai sel dan organisme. Teknologi pengedit genom ini juga dapat diterapkan untuk biologi sintetis, skrining genom fungsional, modulasi transkripsi, dan terapi gen.
2.      Metoda komputasi dalam pencarian obat baru.
Pencarian obat dengan bantuan alat komputasi in silico telah memainkan peran utama dalam pengembangan molekul kecil lebih dari tiga dekade. Pencarian obat baru cara ini adalah strategi yang sangat efektif untuk mempercepat dan menghemat penemuan dan pengembangan suatu obat baru. Oleh karena terjadi peningkatan besar dalam ketersediaan informasi makromolekul biologis dan molekul kecil, penerapan komputasi penemuan obat telah diperluas dan telah diterapkan pada setiap tahap dalam alur kerja penemuan dan pengembangan obat. Termasuk di antaranya: Identifikasi dan validasi target obat, pencarian dan optimalisasi calon obat, serta tes-tes praklinis. Selama dekade terakhir, metode komputasi penemuan obat seperti docking molekuler, pemodelan dan pemetaan pharmafore, desain de novo, perhitungan kemiripan molekuler dan penapisan virtual berbasis urutan protein telah sangat meningkat. Banyaknya pekerjaan yang masih harus dilakukan dalam menemukan molekul
3.      Mikrobiota usus sebagai target terapi.
Keterlibatan langsung dari mikrobiota usus dalam menjaga kesehatan dan timbulnya penyakit tertentu pada manusia menunjukkan bahwa perubahan komposisi mikroba komensal melalui kombinasi antibiotik, probiotik dan prebiotik dapat menjadi pendekatan terapi baru. Suatu perspektif ‘sistem’ dibutuhkan untuk membantu memahami interaksi kompleks bakteri dan sel “host”, serta hubungan mereka secara patofisiologis fenotip sehingga perubahan dalam komposisi mikrobiota usus di status penyakit dapat dilakukan. Saluran gastrointestinal manusia adalah rumah bagi konsorsium kompleks triliunan mikroba (sekitar 1 X 1013 to 1 X 1014), ribuan filotipe bakteri, serta metanogen archaea yang menggunakan hidrogen sebagai energi, yang menjelajah sepanjang usus dengan jumlah genom kolektif (disebut sebagai mikrobiom) yang berisi setidaknya 100 kali lebih banyak gen dari genom kita sendiri. Walaupun sebagian besar belum diselidiki dan masih banyak yang harus dipelajari, mikrobiota usus kita memainkan peran yang rumit dan penting untuk kesehatan kita. Munculnya teknologi 'omics' , seperti metagenomik dan metabonomik, dapat diterapkan untuk mempelajari ekologi usus mikroba pada tingkat molekuler. Data-data ini akan menghasilkan wawasan baru sekaligus peluang untuk mengungkapkan fungsi fisiologis dari mikrobiota usus untuk kesehatan manusia. Strategi terapi masa depan untuk berbagai penyakit yang makin kompleks akan memanfaatkan mikrobiota usus dalam pengobatan pasien. Mikrobioma manusia mungkin memiliki banyak target potensial, dengan jumlah lebih dari 3.000 target pada genom manusia. Kombinasi antibiotika, probiotik dan prebiotik dapat digunakan sebagai rejimen terapi bertarget dalam mikrobiota usus untuk mengatur mikrobioma dan, akibatnya, memulihkan homeostasis ekologi usus dari host. Pendekatan terapi tersebut dapat dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan platform teknologi 'omics' metagenomik dan metabolomik seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dengan menangkap variasi biokimia holistik dan dinamis yang terkait dengan kondisi patofisiologi dari host. Integrasi data metagenomik dan metabonomik akan menghasilkan data farmakologi dan klinis yang dapat menjadi dasar pengembangan alat diagnostik dan prognostik yang komprehensif mengenai penyakit kompleks.
4.      Biologi sistem dan kesehatan masa depan.
 Pandangan kontemporer penyakit manusia yang didasarkan pada korelasi sederhana antara sindrom klinis dan analisa patologis dimulai dari akhir abad ke-19. Meskipun pendekatan untuk diagnosis penyakit, prognosis, dan pengobatan ini memang baik bagi dunia kedokteran dan sudah dipakai berpuluh-puluh tahun, namun cara ini belum sepenuhnya sempurna dan mempunyai kekurangan serius untuk era modern kedokteran genomik karena cara ini adalah derivatif berasal dari prinsip-prinsip eksperimentasi dan analisa secara reduksionis. Ada suatu cara baru yang lebih menjanjikan untuk melihat pengobatan dari sisi holistik. Munculah era baru biologi sistem, yang dapat secara holistik mengkuantifikasi perubahan sistem pada manusia. Hal ini dapat diterapkan pada dunia kedokteran untuk menegakkan diagnosis, mendefinisikan predileksi penyakit, dan mengembangkan strategi pengobatan secara individual (pribadi) berdasarkan patobiologi molekuler modern dan seperangkat lengkap data genom engkap yang tersedia untuk populasi dan individu. Dengan cara ini, patobiologi sistem menawarkan janji untuk mendefinisikan bidang kedokteran dan penanganan terhadap penyakit. Biologi sistem merupakan cara baru yang mengaplikasikan model komputasi dan matematika pada sistem biologis yang kompleks. Dalam hal ini digunakan pendekatan rekayasa teknik pada riset biologi ilmiah. Oleh karena itu, biologi sistem adalah area pembelajaran yang interdisipliner berbasis biologi yang mempelajari interaksi kompleks dalam sistem biologis menggunakan pendekatan secara holistik (keseluruhan) daripada secara reduksionisme yang selama ini selalu dipakai. Pemakaian sistem holistik ini dimulai tahun 2000, di mana salah satu proyek besar yang sudah dilakukan adalah proyek sequencing genom manusia yang merupakan proyek kolaboratif dalam bidang genetika. Salah satu tujuan dari biologi sistem adalah mencari model yang memberikan pengertian tentang bagaimana sel dan jaringan berinteraksi satu sama lain, sehingga suatu organisme dapat berfungsi sebagai suatu sistem. Interaksi ini berhubungan dengan jaringan metabolik atau jaringan sinyal sel. Hal ini memungkinkan para ilmuwan di masa depan mengerti aplikasi patobiologi sistem pada dunia kedokteran. Keuntungan menggunakan pendekatan holistik berbasis jaringan adalah bahwa kita dapat mengkarakterisasi berbagai penyakit tanpa mengikuti prinsip-prinsip sistem reduksi semi empiris, namun menggunakan suatu sistem yang berdasarkan interaksi molekuler antar sel dan jaringan serta organ. Di masa depan, pengobatan yang didapatkan dengan biologi sistem ini akan membawa revolusi baru pada praktek kedokteran.


3. Daftar Pustaka
Era Revolusi Industri 4.0: Perlu Persiapkan Literasi Data, Teknologi dan Sumber Daya Manusia. (2018). Diambil 28 Maret 2018 dari http://belmawa.ristekdikti. go.id/2018/01/17/era-revolusi-industri-4-0-perlu-persiapkan-literasi-data-teknologi-dan-sumber-daya-

Davies, R. (2015). Industry 4.0 Digitalisation for productivity and growth. http://www.europarl.europa.eu/RegData/etudes/BRIE/2015/568337/EPRS_BRI(2015)568337_EN.pdf, Diunduh pada 1 Desember 2019

Drath, R., & Horch, A. (2014). Industrie 4.0: Hit or hype?[industry forum]. IEEE industrial electronics magazine, 8(2), pp. 56-58.

Prasastono, N. dan S. Y. F. P. (2012). Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Kentucky Fried Chicken Semarang Candi. Program Studi D3 Perhotelan, Program Diploma Kepariwisataan Universitas Stikubank Semarang ABSTRACT, XI, 13–23.

Rambat, Lupiyadi. 2006, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat


Sukesi. (2011). Analisis Konsekuensi Kualitas Pelayanan Tehadap Kepuasan Masyarakat (Kajian pada Pengguna Pelayanan Publik Dinas Perhubungan & LLAJ Provinsi Jawa Timur). Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 13(1), 61–75. Retrieved from http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/man/article/view/18245

Minggu, 02 Juni 2013

Tugas Resume Microsoft Excel Secara Umum

Pengertian Microsoft Excel
Microsoft Excel adalah sebuah aplikasi untuk mengolah data secara otomatis yang dapat berupa perhitungan dasar, rumus, pemakaian fungsi-fungsi, pengolahan data dan tabel, pembuatan grafik dan menajemen data.
Sejarah Perkembangan Microsoft Excel
1) Sebelum Ada Excel
Program lembar kerja kalkulasi atau electronic spreadsheet merupakan impian dari Dan Bricklin dan Bob Frankston.Mereka mewujudkannya pada sebuah program yang diberi nama VisiCalc pada akhir tahun 70-an ketika personal computer mulai merambah lingkungan perkantoran.Program ini dibuat untuk dioperasikan di bawah computer Aplle II.
Ketika IBM PC muncul pada tahun 1982,saat VisiCalc dipersiapkan untuk dapat beroperasi di sistem baru ini Mich Kapor dan Jonathan Sachs di Cambridge,Massachusetts telah mempersiapkan saingannya melalui Lotus Development Corporations,produk yang mereka beri nama 1-2-3.Program inilah yang kemudian meroket bersama berkembangnya IBM PC hingga beberapa tahun kemudian Lotus 1-2-3 dijadikan standar proram lembar kerja kalkulasi.Pengguna komputer IBM rela merogoh kantongnya senilai $ 459 untuk paket program Lotus 1-2-3 versi 1.( bandingkan Excel 2002 dijual denga harga resmi sekitar $ 105 saja saat lounching )*.Saat itu program-program lain yang mengkhususkan diri di bidang spreadsheet diantaranya adalan MultiPlan yang dibuat oleh Microsoft.Hingga saat itu program-program teresebut masih dalam tampilan teks atau character based ( bukan WYSIWYG seperti sekarang )
2) Versi-Versi Excel
v  EXCEL 1
Sebagai pengembangan dari Multiplan,pada tahun 1985 Microsoft Corporation mulai merilis Excel dengan tampilan grafis yang dikenal dengan istilah What You See Is What You Get alias apa yang terlihat di layer monitor akan sesuai engan apa yang dihasilkan jika dicetak.Program ini dibuat untuk beroperasi di bawah computer Macintosh yang sistem operasinya sudah berbasis grafis.
v  EXCEL 2
Versi perbaikan ini muncul tahun 1987.Sebenarnya program ini dipersiapkan unutk dapat beroperasi di luar computer Macintosh yang sistem operasinya belum berorientasi grafis.Untuk itulah diperlukan sistem operasi baru Microsoft Windows.Dengan demikian bagi pengguna IBM PC, inilah versi pertama munculnya Microsoft Excel for Windows.
v  EXCEL 3
Pada akhir 1990 dirilis Microsoft Excel 3 for Windows.Versi ini menawarkan banyak perkembangan yang sangat berarti,seperti mulai digunakannya toolbar,kemampuan membuat gambar ( drawing tool ),worksheet outlining,dukungan add-in,grafik 3-D,workgroup editing dan sebagainya.
v  EXCEL 4
Excel 4 mulai merambah pasaran pada musim semi tahun 1992.Munculnya program ini bertepatan dengan makin populernya sistem operasi windows 3.1 dan menampilkan banyak fasilitas baru.Versi inilah yang disebut sebagai first popular version.
v  EXCEL 5
Versi ini mulai diedarkan di awal 1994.versi ini membawa segudang pembaruan termasuk mulai dipakainya multisheet workbook ( sebuah workbook yang mampu bersisi lebih dari 1 lembar kerja ).Pada versi ini pula mulai dipergunakan bahasa pemrograman VBA.Di versi ini Excel meninggalkan istilah database dan menggunakan istilah list ( daftar ),dan dilengkapi dengan fasilitas Pivot Table.
v  EXCEL 95 atau EXCEL 7**
Beredar pada musim panas tahun 1995.Ini adalah versi pertama dari excel 32 bit yang beroperasi di bawah sistem operasi 95.Di sini disertai banyak fasilitas yang memudahkan pemakai,tetapi pada dasarnya tidak banyak bedanya dengan Excel 5.
v  EXCEL 97 atau EXCEL 8
v  Versi ini menawarkan tampilan dan kemampuan baru dari VBA developer.Tampilan toolbar dan menu diperbarui,fasilitas online help,jumlah baris dalam lembar jumlahnya bertambah 4 kali lipat.Excel 97 juga mempunyai file format yang berbeda ( tidak dapat dibuka pada versi sebelumnya ).Dilengkapi dengan Conditional Formatting,Data Validation dan AutoComplete serta masih banyak lagi.
v  EXCEL 2000 atau EXCEL 9
Dirilis bulan Juni 1999 untuk menyambut milenium baru .Fasilitas barunya yang cukup signifikan adalah munculnya file format dalam HTML,kemampuan yang disebut self repair dan kemampuan menyimpan objek hingga 12 buah dalam clipboard,sehingga ada istilah multiple past untuk meletakkan lebih dari satu objek dari clipboard.Format filenya masih kompatibel dengan Excel 97.
v  EXCEL 2002 atau EXCEL 10
Dirilis 31 Mei 2001,dan menjanjikan banyak kemudahan bagi pemakainya.Tampilan grafis yang baru,file recover yang menjamin tersimpannya keadaan terakhir suatu file ketika terjadi masalah ( hang ).Fasilitas error checking smart tag yang memberi peringatan jika kemungkinan terjadi kesalahan pada suatu sel.Disediakannya Function Argumen Tool Tip yang akan dapat terhubung dengan help sehingga mampu menginformasikan apa maksud argument yang harus diisikan pada suatu fungsi Excel.
Disamping versi-versi utama yang disebutkan diatas,Microsoft masih juga mengeluarkan versi-versi perbaikan pada setiap release Excel yang diras mempunyai kelemahan.Sebagai Contoh,Excel 97 disertai SR1 dan SR2 sebagai versi perbaikan.Pada Versi 2002 juga ada perbaikan terutama pada fasilitas Drawing Tool.
Perbedaan Microsoft Evcel
No
Perbedaan
Microsoft Excel 2003
Mocrosoft Excel 2007
1
Jumlah Baris
65,536 baris,.
1,048,576 baris
2
Jumlah Kolom
 256 kolom
16,384 kolom.

Kegunaan Microsoft Excel
v  Membuat tabel
v  Membuat grafik
v  Penghitungan rumus
v  Membuat daftar gaji
Laporan keuangan

Cara mengaktifkan Microsoft Excel
  1. Klik tombol start yang ada pada menu taskbar
  2. Pilih menu program kemudian cari aplikasi microsoft.
  3. Kemudian pilih dan klik program aplikasi Microsoft Excel.Tunggu sampai jendela program Microsoft Excel terlihat.
Cara menyimpan File
  1. Jika belum diberi nama maka dapat menggunakan save as agar dapat memberikan nama file
  2. Isi file dengan nama yang mudah diingat dan sesuai dengan isi / materi file
  3. Langkah terakhir adalah klik save

Cara membuka File
  1. Klik menu File dan klik tombol Open, maka akan tampil kotak dialog Open.
  2. Pilih file yang ingin dibuka dengan menentukan letak foldernya terlebih dahulu. 
  3. Klik pada nama file yang akan dibuka. 
  4. Klik tombol Open, maka file yang tadi dipilih akan dibuka


.
ELEMEN-ELEMEN DASAR JENDELA KERJA MICROSOFT EXCEL
  1. Baris Judul (Tittle Bar), bagian ini berisi nama file dan nama program aplikasi yang sedang kita aktifkan.
  2. Baris Menu (Menu Bar), bagian ini berisi barisan perintah berupa menu, seperti menu File, Edit, View, Insert, Format, Tools, Data, Window dan Help.
  3. Baris Toolbars (Toolbars), bagian ini berisi tombol-tombol yang digunakan untuk menjalankan suatu perintah dengan cepat dan mudah, khususnya perintah-perintah yang sering digunakan.
  4. Tombol Ukuran (Sizing Button), bagian ini berisi tombol-tombol untuk mengatur ukuran jendela kerja Microsoft Excel.
  5. Task Pane, bagian ini merupakan bagian yang akan membantu kita pada saat mwnyunting (mengedit) lembar kerja. Jendela task Pane ini akakn ditampilkan secara otomatis dan isinya menyesuaikan dengan pekerjaan yang sedang kita lakukan.
  6. Baris Penggulung Tegak (Vertical Scroll Bar), bagian ini ditujukan untuk menggeser layar ke atas atau ke bawah.
  7. Baris Penggulung Mendatar (Horizontal Scroll Bar), bagian ini ditujukan untuk menggeser layar ke kanan atau ke kiri.
  8. Baris Rumus (Formula Bar), bagian ini akan menampilkan informasi mengenai isi sel yang sedang aktif di lembar kerja.

Operasi matematika sederhana dalam excel
SIMBOL
KEGUNAAN
CONTOH PENGGUNAAN
^
Pemangkatan
5^6
B6^6
B6^C6
*
Perkalian
10*2
A1*2
A1*B1
/
Pembagian
30/5
C3/5
C3/D6
+
Penambahan
15+24
A7+24
A7+B8
-
Pengurangan
160-20
D6-20
D6-E2


Senin, 13 Mei 2013

TRYPANOSOMA GAMBIENSE



 Hospes dan nama Penyakit
Manusia merupakan hospes dari kedua spesies parasit ini. Hospes reservoar T.rhodesiense adalah binatang liar seperti antilop dan hospes resrevoar T.gambiense adalah binatang peliharaan seperti babi, sapi, kambing, dan sebagainya. Lalat Glossina berperan sebagai hospes perantara. Penyakitnya disebut tripanosomiasis afrika atau sleeping sickness.

Ciri-ciri Trypanosoma Gambiense
            Bentuk vegetative memiliki karakteristik sebagai berikut :
  1. ukuran 14 mikron,
  2. bentuk seperti buah peer,
  3. Anterior -  posterior meruncing,
  4. punya 4 pasang flagel aksostil, sedangkan
  5. Bentuk kista memiliki karakteristik sebagai berikut :
  6. ukuran 10- 14 mikron,
bentuk oval, terdiri dari 2-4 inti sel,
  1. kista infektif inti 4,
  2. dinding tipis & kuat.
Klasifikasi Trypanosoma gambiense
Kingdom                     : Protista
Subkingdom                : Protozoa
Phylum                        : Sarcomastigophora
Subphylum                  : Mastigophora
Class                           : Zoomastigophora
Order                          : Kinetplastida
Family                         : Trypanosomatidae
Section                        : Salivaria
genus                           : Trypanosoma
Species                        : Brucei
Subspecies                   : gambiense , rhodesiens
                                    
Penyebaran / Distribusi geografi
            Spesies ini ditemukan di daerah Afrika tropik, yaitu antara garis lintang 15° dan garis lintang selatan 18° ( Fly belt ). T.gambiense di bagaian Afrika tengah dan Barat.

Habitat trypanosoma gambiense
            Habitat trypanosoma gambiense berada di Afrika, antara kelima belas paralel utara dan selatan. Habitat yang disukai adalah vegetasi di sepanjang sengai, danau, hutan tepi, dan hutan galeri yang memanjang sampai wilayah scrub.

Morfologi
Bentuk Tripomastigot (Trypanosome form)
Bentuk memanjang dan melengkung langsing,
inti di tengah
Inti di tengah besar berbentuk lonjong, terletak di tengah dan berfungsi untuk menyediakan makanan. Disebut juga Troponukleus
kinetoplas dekat ujung posterior
kinetoplas, berbentuk bulat atau batang. Ukuran lebih kecil dari inti dan terletak di depan atau di belakang inti. Kinetoplas terdiri dari 2 bagian yaitu benda parabasal dan blefaroplas
Flagela membentuk dua sampai empat kurva membran bergelombang,
Flagela merupakan cambuk halus yang keluar dari blefaroplas dan berfungsi untuk bergerak. Undulating membrane (membran bergelombang), adalah selaput yang terjadi karena flagela melingkari badan parasit, sehingga terbentuk kurva-kurva. Terdapat 3-4 gelombang membran
ukurannya 20-30 mikron

Siklus Hidup 

Pada waktu darah mamalia dihisap, oleh lalat tse tse yang infektif (genus Glossina) maka akan memasukkan metacyclic trypomastigotes kedalam jaringan kulit. Parasit–parasit akan masuk ke dalam sistem lymphatic dan ke dalam aliran darah
Di dalam tubuh tuan rumah, mereka berubah menjadi trypomastigotes di dalam aliran darah.
Dan ini akan dibawa ke sisi lain melalui tubuh, cairan darah kaya yang lain dan berlanjut bertambah banyak dengan binary fission
Segala siklus hidup dari African Trypanosomes telah ditampilkan pada tingkat ektra seluler. Lalat tsetse menjadi infektif dengan trypomastigotes dalam aliran darah  ketika mengisap darah mamalia yang terinfeksi
 Pada alat penghisap lalat parasit berubah menjadi procyclic trypomastigotes, bertambah banyak dengan binary fission
Binary fission meninggalkan alat penghisap, dan berubah menjadi epimastigotes,
Air liur lalat kaya akan epimastigotes dan pertambahan banyak berlanjut dengan  binary fission
Siklus dalam tubuh lalat berlangsung selama kurang lebih 3 minggu. Manusia merupakan reservoir utama untuk Trypanosoma gambiense, tetapi spesies in dapat selalu ditemukan pada binatang. 

Mekanisme Tranmisi
            Lalat tsetse (jantan dan betina), bertindak sebagai vektor pambawa parasit ini, terutama spesies Glossina palpalis. Lalat ini banyak terdapat di sepanjang tepi-tepi sungai yang mengalir di bagian barat dan tengah Afrika. Lalat ini mempunyai jangkauan terbang sampai mencapai 3 mil.

Sumber Infeksi
            Penyakit ini disebabkan oleh segolongan oleh jasad-jasad yang berbangun ulir panjang, yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop, tetapi jauh lebih besar dari pada sel darah merah. Jasad-jasad itu dipindahkan oleh lalat tse-tse, yang kena tular setelah lewat waktu delapan belas sampai tiga puluh empat hari setelah makan darah dari manusia yang sedang sakit itu, atau dari binatang. Banyak jenis-jenis binatang liar atau ternak yang dapat memelihara jasad-jasad itu di dalam tubuhnya yang tidak membahayakan bagi tubuhnya sendiri.

Patologi dan Gejala Klinis
Gejala dan tanda penyakit ini dapat bervariasi dan umumnya dibagi atas 3 fase :
1. Fase awal (Initial stage)
Ditandai dengan timbulnya reaksi inflamasi lokal pada daerah gigitan lalat tsetse. Reaksi inflamasi dapat berkembang menjadi bentuk ulkus atau parut ( primary chancre). Reaksi inflamasi ini biasanya mereda dalam waktu 1-2 minggu.
2. Fase penyebaran (Haemoflagellates stage)
Setelah fase awal mereda, parasit masuk ke dalam darah dan kelenjar getah bening (parasitemia). Gejala klinis yang sering muncul adalah demam yang tidak teratur, sakit kepala, nyeri pada otot dan persendian. Tanda klinis yang sering muncul antara lain : Lymphadenopati, lymphadenitis yang terjadi pada bagian posterior kelenjar cervical (Winterbotton’s sign), papula dan rash pada kulit.
Pada fase ini juga terjadi proses infiltrasi perivascular oleh sel-sel endotel, sel limfoid dan sel plasma, hingga dapat menyebabkan terjadinya pelunakan jaringan iskemik dan perdarahan di bawah kulit (ptechial haemorhagic). Parasitemia yang berat (toksemia) dapat mengakibatkan kematian pada penderita.
3. Fase kronik (Meningoencephalitic stage)
Pada fase ini terjadi invasi parasit ke dalam susunan saraf pusat dan mengakibatkan terjadinya meningoenchepalitis difusa dan meningomyelitis.
Demam dan sakit kepala menjadi lebih nyata. Terjadi gangguan pola tidur , insomnia pada malam hari dan mengantuk pada siang hari. Gangguan ekstrapiramidal dan keseimbangan otak kecil menjadi nyata. Pada kondisi yang lain dijumpai juga perubahan mental yang sangat nyata. Gangguan gizi umumnya terjadi dan diikuti dengan infeksi sekunder oleh karena immunosupresi. Jumlah lekosit normal atau sedikit meningkat. Bila tercapai stadium tidur terakhir, penderita sukar dibangunkan. Kematian dapat terjadi oleh karena penyakit itu sendiri atau diperberat oleh penyakit lain seperti malaria, disentri, pneumonia atau juga kelemahan tubuh

Diagnosis
 Diagnosis dapat dilakukan dengan cara :
1. Mengetahui riwayat tempat tinggal dan riwayat bepergian ke daerah endemik.
2. Menemukan tanda dan gejala klinis :
• Demam yang bersifat periodik
• Dijumpai reaksi inflamasi lokal (primary chancre) pada tempat inokulasi, rash pada kulit, lympadenopati pada bagian cervical posterior (Winterbotton’s sign)
• Gangguan neurologis, terutama pola tidur (diurnal somnolence, nocturnal insomnia), gangguan status mental, gangguan keseimbangan otak kecil, gangguan ekstrapiramidal.
3. Menemukan parasit pada pemeriksaan :
• Darah tepi dengan pewarnaan.
• Biopsi aspirasi pada ‘primary chancre’
• Cairan cerebrospinal
4. Pemeriksaan Serologi
• ELISA
• Immunofluorescent indirek

Pencegahan
Pencegahan penyakit ini meliputi :
1. Mengurangi sumber infeksi
Pengurangan sumber infeksi dapat dilakukan dengan cara melakukan pengobatan secara tuntas pada penderita, bahkan memusnahkan hewan vertebrata yang terinfeksi
2. Melindungi manusia terhadap infeksi
            Kontak terhadap vektor dapat dihindari dengan menjauhi habitat vektor, memakai pelindung kepala dan tubuh, menggunakan kelambu serta memakai reppellent.
Mengendalikan vektor
            Pengendalian vektor dapat dilakukan dengan mengurangi tempat hidup dan perindukan vektor. Pengendalian juga dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida untuk mengurangi jumlah lalat dewasa.

Pengobatan
            Pengobatan dapat bervariasi dan biasanya berhasil bila dimulai pada permulaan penyakit. Bila susunan saraf pusat telah terlibat, biasanya pengobatan kurang baik hasilnya. Obat-obat yang sering digunakan antara lain :
1. Eflornithine dengan dosis 400 mg/kg/hari IM atau IV dalam 4 dosis bagi, selama 14hari dan dilanjutkan dengan pemberian oral 300 mg/kg/hari sampai 30 hari.
2. Suramin dengan dosis 1 gr IV pada hari ke 1,3,7,14,21 dimulai dengan 200 mg untuk test secara IV. Dosis diharapkan memcapai 10 gram. Obat ini tidak menembus blood-brain barrier dan bersifat toksis pada ginjal.
3.  Pentamadine, dengan dosis 4 mg/kg/hari/hari IM selama 10 hari.
4. Melarsoprol, dengan dosis 20 mg/kg IV dengan pemberian pada hari ke 1,2,3,10,11,12,19,20,21 dan dosis perharinya tidak lebih dari 180 mg. Enchephalopati dapat muncul sebagai efek pemberian obat ini . Hai ini terjadi oleh karena efek langsung dari arsenical (kandungan dari melarsoprol) dan juga oleh karena reaksi             penghancuran dari Trypanosma (reactive enchepalopathy). Bila efek tersebut muncul,pengobatan harus dihentikan.


  


                                                                                                                   salam f kecil